Wednesday, April 6, 2022

Iis & Aas Ariska - Gerimis Mengundang


Judul Album : Gerimis Mengundang 
Artis : Iis & Aas Ariska 
Tahun Rilis : 1997 
Produser : Hadi Sunyoto 
Produksi : HP Records 
Distributor : Musica Studio's

Meskipun terlahir kembar, IIS ARISKA dan AAS ARISKA tidak langsung mencuat sebagai duo ketika terjun ke industri rekaman. Masing-masing mereka tampil dengan album solo, dan posisi IIS sebagai penyanyi solo lebih mengedepan karena albumnya RACUN ASMARA berhasil menjadi hits, sementara album solo AAS tidak begitu berhasil di pasaran. Mereka kemudian disatukan dalam duo IIS & AAS ARISKA dengan debut mereka DUA SELERA yang berhasil diapresiasi penikmat dangdut dengan cukup bagus. Sukses itu kemudian berlanjut ketika mereka merilis album GERIMIS MENGUNDANG, sebuah lagu slow rock kondang dari kumpulan SLAM asal Malaysia yang disajikan dalam versi dangdut. Lagu yang sudah sangat terkenal tentu sangat mudah 'masuk' ke telinga pendengar, terlebih versi dangdut yang mereka hadirkan juga terbilang catchy dan tidak macam-macam sehingga mudah diapresiasi. Lagu inipun berhasil menjadi hits dan banyak diputar di radio-radio dangdut saat itu dan mengangkat duo kembar ini ke deretan depan. Sayangnya di album ini mereka berduet hanya di lagu GERIMIS MENGUNDANG saja. Di lagu lainnya mereka tampil solo, meskipun kalau didengar sekilas nyaris tidak terdeteksi mana suara Iis dan mana suara Aas karena memang sangat serupa. 

Track List:

1. GERIMIS MENGUNDANG
Saari Amri
Iis & Aas Ariska
2. LUPAKAN
Harry Cicklet
Iis Ariska
3. TANDA TANDA CINTA
Cucun Z & Yayat S.
Aas Ariska
4. TERBALUT LUKA
Benny R.
Iis Ariska
5. KANG MAS
Benny R.
Aas Ariska
6. SEMAR MESEM
Taufik MB
Iis Ariska
7. KEPEDIHAN
Yayat S.
Aas Ariska
8. BENIH BENIH ASMARA
Benny R.
Iis Ariska
9. TERGILA GILA
Cucun Z & Yayat S.
Aas Ariska
10. CINTA DIBOHONGI
Harris Tenggo
Iis Ariska










GERIMIS MENGUNDANG

Kusangkakan panas berpanjangan
Rupanya gerimis, 
Rupanya gerimis mengundang
Dalam tak sedar ku kebasahan

Pernah juga kau pinta perpisahan
Aku sangkakan itu hanyalah gurauan
Nyata kau serius dalam senyuman

Bukan sekejap denganmu
Bukan mainan hasratku
Engkaupun tahu niatku
Tulus dan suci

Senang benar kau ucapkan
Kau anggap itu suratan
Sikitpun riak wajahmu tiada terkilau

Hanya aku separuh nyawa
Menahan sebak di dada
Sedangkan kau bersahaja
Berlalu tanpa kata
Terasa diri amat terhina kau lakukan

Sia-sia ku korban selama ini
Jika kasihku, jika hatiku kau guris
Dalam tak sedar ku menangis

No comments: