Wednesday, April 13, 2022

Broery Marantika - Biarlah Bulan Bicara


Judul Album : Biarlah Bulan Bicara 
Artis : Broery Marantika 
Tahun Rilis : 1996 
Music Director : Irman S. Anwar & Yan Roesly 
Produser : Hadi Sunyoto 
Produksi : HP Records 
Distributor : Musica Studio's

Setelah sempat redup dari hingar bingar selebritas tanah air di paruh awal 80an, BROERY PESULIMA a.k.a. BROERY MARANTIKA kembali unjuk gigi ketika come back di pertengahan 80an lewat album AKU JATUH CINTA yang sukses besar. Sejak itulah namanya kembali mengedepan dan berhasil eksis sampai era 90an. Di era ini nama Broery seperti menjadi jaminan album laris, bukan hanya album-album duetnya bersama DEWI YULL yang legendaris, tapi album-album solonya yang juga berhasil menarik perhatian pasar. Modal suaranya yang sangat khas dan bisa mengenakkan lagu membuatnya selalu berhasil membawakan lagu-lagu yang disodorkan kepadanya, seperti di album BIARLAH BULAN BICARA rilisan akhir 1996 ini. Lagu andalan yang diciptakan HARRY TASMAN ini memang sudah enak  dari sananya. Melodi lagu bernuansa oldies yang sewarna dengan lagu-lagu yang biasa dibawakan Broery di era 70an tapi diaransemen dengan gaya modern masa itu, diintepretasi Broery dengan cara bernyanyinya yang khas. Terdengar sangat catchy dan easy listening, membuat lagu ini melesat menjadi hits besar saat itu. Salah satu lagu Broery yang masih banyak didengarkan dan dinyanyikan orang sampai saat ini.

Track List:

1. BIARLAH BULAN BICARA
Harry Tasman
2. BILA
Broery Marantika & Harry Tasman
3. KUSIMPAN DI ATAS SEGALANYA
Harry Tasman
4. PERMATA HATIKU
Yani Ruca & Ato Opy
5. SATU CINTAKU
Filips T. & Uchi BJ
6. TAK MUNGKIN KULUPAKAN
Hanny Tuheteru
7. TANYA PADA DIRIMU
Batara SS
8. SATU SATUNYA
Jhonny Sam
9. PERGILAH SAYANG
Rudy Loho
10. RELAKAN
Andry L.









BIARLAH BULAN BICARA

Bulan sabit yang jatuh di pelataran
Bintang redup tanpa cahaya gemintang
Langkah tanpa arah
Sesat di jalan yang terang
Aku yang terlena dibuai pelukan dosa

Ingin pulang membasuh luka hatimu
Ku pun tahu betapa pedih bathinmu
Beri kesempatan, atau jatuhkan hukuman
Andai maaf pun tak kau berikan

Air mata tulus jatuh di sudut bibirmu
Tak terlintas dendam di bening mata indahmu
Aku yang merasa sangat berdosa padamu
Masih pantaskah mendampingimu

Biarlah bulan bicara sendiri
Biarlah bintang yang menjadi saksi
Takkan kuulangi walau sampai akhir nanti
Cukup derita sampai di sini

No comments: