Artis : Oddie Agam
Tahun Rilis : 1995
Music Director : Oddie Agam
Produser : Oddie Agam
Produksi : Twilite Records
Distributor : Granada Records
Berjaya sebagai komposer yang melahirkan banyak hits di era 80an tidak lantas membuat ODDIE AGAM 'melupakan' karirnya sebagai penyanyi. Sebelum namanya mencuat karena lagu-lagu ciptaannya sukses dibawakan banyak penyanyi, Oddie sudah lebih dulu merilis beberapa album tapi sayangnya belum berhasil mengangkat namanya. Barulah setelah ANTARA ANYER DAN JAKARTA melejit lewat suara SHEILA MAJID dan berderet lagu-lagu hits ciptaannya kemudian lahir seperti SURAT CINTA dan LOGIKA dari VINA PANDUWINATA, MEMORI dari RUTH SAHANAYA, TANDA TANDA dan ARTI KEHIDUPAN dari MUS MUJIONO atau PUNCAK ASMARA dari UTHA LIKUMAHUWA, karir Oddie sebagai penyanyi menjadi ikut terangkat, antara lain lewat lagu KESEMPATAN duet bersama DEWI YULL atau TAMU ISTIMEWA duetnya bersama VINA PANDUWINATA. Sayangnya selepas era 90an 'kesaktian' Oddie mulai berkurang seiring perubahan trend di industri musik saat itu. Tidak sepenuhnya vakum karena Oddie juga masih merilis karya, salah satunya adalah album ADA KAMU DI SAMPINGKU rilisan tahun 1995. Album ini memuat satu lagu baru yang sekaligus dijadikan judul album, sementara sisanya adalah lagu-lagu hits karya Oddie yang dinyanyikan kembali olehnya atapun penyanyi tamu yaitu PARAMITHA RUSADY dan TRIE UTAMI, serta original hits dari Oddie dan DEWI YULL, KESEMPATAN. Sayangnya pasar musik saat itu sudah tidak 'berpihak' pada Oddie. Album ini lewat begitu saja, dan boleh jadi banyak yang tidak aware.
Track List:
(semua lagu cipt. Oddie Agam kecuali track 10 bersama Chrisye)
1. ADA KAMU DI SAMPINGKU
2. PUNCAK ASMARA
3. DARI UJUNG RAMBUT
Paramitha Rusady
4. ARTI KEHIDUPAN
5. AKU CINTA PADAMU
6. TAMU ISTIMEWA
duet Paramitha Rusady
7. KESEMPATAN
duet Dewi Yull
8. MEMORI
Trie Utami
9. PINTAR PINTARAN
10. ANAK SEKOLAH
Paramitha Rusady
ADA KAMU DI SAMPINGKU
Andaikata malam ini biasa
Oh mengapa kesepian
Andaikata mimpi ini biasa
Oh mengapa terus-terusan
Andaikata pelukannya biasa
Oh mengapa da da da
Andaikata kecupannya biasa
Oh mengapa
Bila kau di sini
Seakan mentari menghalau sang mendung
Di sekitar hidupku
Harapanku terbentang luas dengan cintamu
Ku melangkah lalu selalu
Ada kamu di sampingku
Bagai malam terlindung cahya rembulan
Begitulah yang kini kurasakan
No comments:
Post a Comment