Artis : Franky & Jane
Tahun Rilis : 1984
Music Director : Bagoes AA & Franky Sahilatua
Produser : Jackson Arief
Produksi : Jackson Records
Duo FRANKY & JANE adalah salah satu dari sedikit penyanyi yang memantapkan posisi mereka di genre country folk, sebuah genre yang sebenarnya sangat segmented tapi berhasil mereka libas dengan melahirkan album-album laris, terutama setelah mereka berada di bawah naungan JACKSON RECORDS. Album debut mereka di Jackson MUSIM BUNGA berhasil mencatatkan penjualan bagus dan sederet nomor hits, disusul album-album KEPADA ANGIN DAN BURUNG BURUNG, DAN KETUK SEMUA PINTU, PANEN TELAH DATANG, SITI JULAIKA dan DI LADANG BUNGA. Tahun 1984 mereka meluncurkan album ke 7 sekaligus album terakhir mereka di JACKSON RECORDS dengan judul RUMAH KECIL PINGGIR SUNGAI. Ada pembagian arranger di album ini, yaitu 6 lagu yang digarap sendiri oleh Franky dengan ciri khas yang selama ini ada, plus 4 lagu yang digarap aransemennya oleh BAGOES AA dengan gayanya yang khas, bahkan ikut menjadi guest star dan bernyanyi dalam lagu KORAN yang terdengar sangat berbeda dari warna musik Franky & Jane yang sudah sangat kuat karakternya. Boleh jadi mereka memang ingin penyegaran warna dengan merekrut Bagoes, meskipun memang menjadi agak 'belang' karena treatment aransemen yang berbeda. Mungkin akan menjadi lebih pas kalau keseluruhan album ditangani musiknya oleh Franky seperti biasanya, atau Bagoes saja seorang diri. Dibanding album-album sebelumnya, album ini memang tidak terlalu menggembirakan secara penjualan, meskipun sempat melejitkan RUMAH KECIL PINGGIR SUNGAI sebagai radio hits.
Track List:
(semua lagu cipt Franky Sahilatua kecuali track 4 cipt Djayus dan track 7 cipt Bagoes AA)
1. RUMAH KECIL PINGGIR SUNGAI
2. NYANYIAN ANAK JALANAN
3. BULAN TENGGELAM
4. KORAN
feat. Bagoes AA
5. SEPERTI DAUN JATUH
6. GADISKU
7. PAGIKU TERSENYUM
8. JENDELA YANG BEREMBUN
9. KETIKA PULANG
10. ORANG ORANG DUSUN
RUMAH KECIL PINGGIR SUNGAI
Ke mana pun aku memandang
Di sekitar rumahku di dekat sungai
Cuaca redup melarutkan segala beban
Bila hari-hari yang mengalir
Bagai dedaunan gugur hanyut di sungai
Dalam hening aku coba tentram dan bahagia
Hanyut bersama kesenduan
Kenanganku terus mencair
Kudengar engkau di desau angin
Pada rintih gerimis
Datang, datanglah lagi
Datang, datanglah lagi
Datang... datanglah lagi
Kicau burungpun telah hilang
Ketika sunyi menyelimuti kampungku
Pintu-pintu rumah tetangga telah tertutup
No comments:
Post a Comment