Meliana Cessy - Pilihanku Deritaku

Judul Album : Pilihanku Deritaku
Artis : Meliana Cessy
Tahun Rilis : 1988

Music Director : Irvansyah
Produser : Erwin Indrawan
Produksi : Win Records

Distributor : Kings Indonesia

Melihat sekilas cover album ini rasanya semua sepakat kalau kita tidak mengenal siapa penyanyi bernama MELIANA CESSY. Tapi kalau diamati secara seksama dan mendengarkan suaranya bernyanyi, kita akan segera tahu kalau penyanyi ini sebenarnya tidak asing, bahkan sangat terkenal.  MELIANA CESSY adalah nama lain dari seorang MELLY GOESLAW yang memang bernama lengkap MELIANA CESSY GOESLAW. Nama itu dipakai Melly ketika merilis album pertamanya yang berjudul PILIHANKU DERITAKU saat masih berusia 14 tahun. Melihat sekilas tanpa mendengar musiknya, dari deretan musisi dan komposer pendukung dan bahkan judul lagu, sepertinya sudah jelas ada di jalur mana musik album debut Melly ini. Memang, jalur musik Melly di album pertamanya ini jauh berbeda dengan jalur musik yang sekarang digelutinya. Album ini memang album pop cengeng. Tapi meskipun begitu, suara khas Melly tetap muncul. Album ini gagal di pasaran, dan nama MELIANA CESSY pun gagal dikenal orang. Bahkan album ini sepertinya ‘dilupakan’ oleh Melly karena tidak pernah tercantum dalam diskografi resminya. Meskipun begitu, sesungguhnya album ini adalah awal dari keterlibatan Melly dalam industri musik sehingga namanya bisa sebesar sekarang.

Track List:

1. PILIHANKU DERITAKU
Maxie Mamiri
feat. Robby NS
2. KAU DATANG TANPA BUNGA
Papo Farera
3. PERJALANAN CINTA
Richard Kyoto
4. AKU BUKAN UNTUKMU
David Messakh
5. SAAT KAU HADIR
Dadang S. Manaf
6. TAK INGIN GAGAL LAGI
Dadang S. Manaf
7. SIAPA DIA
Irvansyah & Maxie Mamiri
8. MENCURI HATI
Benny Van Houten
9. JANGAN CEMBURU
Wahas Aditya
10. KU INGIN DI SISIMU
Irvansyah & Borry Saiya

PILIHANKU DERITAKU

Baru bulan pertama
Kini mengikrarkan kisah cinta kita
Dalam satu ikatan
Sungguh tak pernah ku menyangka
Hatimu kan cepat berubah

Menyesal ku jadinya
Memilih dirimu tanpa doa restu
Ayah dan bundaku
Engkau yang paling kuharapkan
Ternyata hanya mimpi belaka

Inginnya ku pulang
Kembali ke rumahku
Tapi aku takut dan malu
Hanya air mata yang selalu
Menemani diriku

Andaikan dahulu
Ku selalu mendengarkan
Nasihat Ibu dan Ayahku
Mungkin takkan pernah
Derita hidup ini kualami

Jangan jangan kau sesali
Jangan kau tangisi
Semuanya terjadi
Mungkin ini sudah suratan
Cerita hidupmu memang harus begini