Friday, December 27, 2013

Endang S. Taurina - Titip Rindu Buat Ayah


Judul Album : Titip Rindu Buat Ayah
Artis : Endang S. Taurina
Tahun Produksi : 1990
Produser : A. Riyanto
Produksi : Nada Utama Records
Distributor : Metrotama Records

Sosok EBIET G. ADE adalah sumber inspirasi bagi banyak orang. Saat masa kejayaannya dulu, tidak sedikit komposer dan penyanyi yang mencoba mengadaptasi gayanya dalam mencipta lagu dan bernyanyi. Salahsatu penyanyi yang juga mengadaptasi gaya bernyanyinya adalah ENDANG S. TAURINA. Maka tidak heran kalau kemudian Endang mencoba membuat album khusus dengan menyanyikan karya-karya Ebiet, Endang sudah sangat tahu bagaimana harus menyanyikan lagu-lagu itu. Album berjudul TITIP RINDU BUAT AYAH ini menampilkan 6 lagu-lagu hits milik Ebiet plus 4 lagu karya A. RIYANTO. Lagu yang direkam ulang oleh Endang adalah lagu-lagu terbaik yaitu TITIP RINDU BUAT AYAH, SEBERKAS CINTA YANG SIRNA, BERITA KEPADA KAWAN, CAMELIA II, ELEGI ESOK PAGI dan LAGU UNTUK SEBUAH NAMA. Endang cukup berhasil membawakan lagu-lagu ini, tapi sayangnya justru 'nilai' dari lagu-lagu ini menjadi turun dibandingkan versi asli milik Ebiet. Dari sesi musik, versi Ebiet digarap sangat serius dengan orkestrasi yang grande, sementara versi Endang hanya mengandalkan musik program. Image Endang yang lekat dengan genre melankolis juga membuat lagu-lagu Ebiet ini 'berubah' menjadi lagu melankolis. Untuk sebuah album 'tribute' bagi seorang EBIET G. ADE, album ini tidak berhasil memberikan impact yang berarti. Tapi dari segi komersialitas, album ini berhasil mencetak penjualan tinggi. 2 lagu berhasil mencuat dari album ini yaitu TITIP RINDU BUAT AYAH dan SEBERKAS CINTA YANG SIRNA.

Track List:
(track 1-6 cipt. Ebiet G. Ade, track 7-10 cipt. A. Riyanto)

1. SEBERKAS CINTA YANG SIRNA
2. TITIP RINDU BUAT AYAH
3. BERITA KEPADA KAWAN
4. ELEGI ESOK PAGI
5. CAMELIA II
6. LAGU UNTUK SEBUAH NAMA
7. BALADA LETNAN II
8. BERTEPUK SEBELANG TANGAN
9. CERITA DARI DESA
10. KEJAMNYA MANUSIA






SEBERKAS CINTA YANG SIRNA

Masih sanggup untuk kutahankan
Meski telah kau lumatkan hati ini
Kau sayat luka baru diatas duka lama
Coba bayangkan betapa sakitnya

Hanya Tuhan-lah yang tahu pasti
Apa gerangan yang bakal terjadi lagi
Begitu buruk telah kau perlakukan aku
Ibu, menangislah demi anakmu

Sementara aku tengah bangganya
Mampu tetap setia meski banyak cobaan
Begitu tulusnya kubuka tanganku
Langit mendung gelap malam untukku

Ternyata mengagungkan cinta
Harus ditebus dengan duka lara
Tetapi akan tetap kuhayati
Hikmah sakit hati ini
Telah sempurnakah kekejamanmu

Petir menyambar, hujanpun turun
Ditengah jalan sempat aku merenung
Masih adakah cinta yang disebutkan cinta
Bila kasih sayang kehilangan makna

No comments: