Tuesday, July 24, 2012

Nicky Astria - Rumah Kaca



Judul Album : Rumah Kaca
Artis : Nicky Astria
Music Director : Ian Antono
Tahun Produksi : 1992
Produser : Handoko Kusuma
Produksi : Harpa Records
Distributor : Metrotama

Sejak sukses besar lewat album JARUM NERAKA, nama NICKY ASTRIA melesat menjadi lady rocker yang disegani dan menjadi panutan banyak penyanyi. Konsistensinya di jalur rock serta kualitas suaranya yang tetap terjaga didukung oleh lagu-lagu bagus yang selalu bisa ditaklukkannya dengan prima membuatnya bertahan menjadi the real lady rocker, bahkan sampai saat ini. Album RUMAH KACA yang dirilis tahun 1992 ini adalah album yang dikerjakan menjelang pernikahannya. Saat dirilis bahkan sempat terdengar kabar bahwa ini adalah album terakhirnya, karena setelah menikah Nicky akan konsen pada kehidupan rumahtangganya. Sebuah lagupun disiapkan khusus dan diciptakannya sendiri bersama IAN ANTONO berjudul YANG TERAKHIR. Untungnya, hal itu tidak terbukti. Setelah menikah Nicky masih tetap berkarir dan tetap stabil karirnya. Lagu andalan RUMAH KACA sendiri seperti ingin mengulang sukses album-album sebelumnya yang selalu berhasil mengangkat tema sosial seperti JARUM NERAKA yang mengkritisi para pemakai narkoba, TANGAN TANGAN SETAN yang mengangkat isu vandalisme, atau GERSANG yang mencoba menyadarkan kita akan kondisi alam yang rusak. Rumah Kaca tentu bercerita tentang efek rumah kaca yang mengancam bumi. Sayangnya, dibanding lagu-lagu sebelumnya, lagu Rumah Kaca tidak mampu bersaing. Single ini ditanggapi biasa saja, yang lebih mencuat dan menjadi radio hits justru single PERMATA BIRU yang slow rock dan sudah pasti menjadi ‘makanan’ Nicky.


Track List

1. RUMAH KACA
Ian Antono & Ali Akbar
2. PERMATA BIRU
Ote Abadi
3. RAYUAN SRIGALA
Gilang Ramadhan & Wisnu Soeyono
4. LABA LABA HITAM
Yuke Sumeru
5. LINGKAR WAKTU
Ian Antono & Ali Akbar
6. JATUH LAGI
Ote Abadi
7. SIRNA
Gilang Ramadhan & Wisnu Soeyono
8. ANGANKU
Yuke Sumeru
9. DIMENSI HIDUP
Wim Yohannes
10. YANG TERAKHIR
Nicky Astria & Ian Antono



PERMATA BIRU

Lelah aku menunggu
Dalam pelukan sunyi mencekam
Rinduku melambung tinggi
Bergumpal di atas awan
Beraraklah jauh ke seberang lautan

Disana di tanah seberang
Sebutir permata biru
Sinarnya seperti bintang
Jatuh menusuk hati
Membakar jiwaku aah..

Berapa lama.. berapa jauh..
Berapa lagi rintangan
Masih kudengar jerit cintamu
Malam-malam berlagu

Ku percaya matahariku
Kan bersinar, bersinar lagi
Abadilah cinta suciku

No comments: