Artis : Elly Ermawatie & Erry Prima
Tahun Rilis : 1987
Music Director : A. Riyanto
Produser : A. Riyanto
Produksi : Arco Records
Distributor : Dian Records
Drama radio SAUR SEPUH adalah sebuah fenomena luar biasa di Indonesia pada era 80an. Kisah tentang kerajaan fiktif MADANGKARA dengan tokoh-tokoh sakti seperti BRAMA KUMBARA, MANTILI, LASMINI, RADEN BENTAR dan lain-lain telah membius masyarakat seluruh Indonesia pada masa itu. Tidak heran popularitas drama radio ini akhirnya membawa para pengisi suaranya menjadi idola baru, termasuk ELLY ERMAWATIE yang di drama ini berperan sebagai MANTILI. Mencoba menangkap peluang emas, ARCO RECORDS label kepunyaan A. RIYANTO kemudian memboyong Elly ke dapur rekaman. Didampingi oleh ERRY PRIMA, sebuah album yang mengusung nama SAUR SEPUH dan judul album MANTILI BERNYANYI. Mengedepankan lagu INDAH CINTA PERTAMA sebagai lagu andalan, Elly dan Erry tampil dengan citra 'pendekar' seperti dalam cerita SAUR SEPUH. Outfit yang mereka pakai dalam cover album maupun ketika tampil di TVRI juga mencerminkan hal itu, meskipun materi lagunya sebetulnya adalah lagu pop bertema cinta yang tidak ada 'sangkut-pautnya' dengan SAUR SEPUH. Hanya saja, A. RIYANTO mencoba mengakalinya dengan mengaransemen lagu ini dengan nuansa Saur Sepuh, termasuk mengambil musik opening dari drama radionya ke bagian intro lagu ini. Strategi ini rupanya berhasil. INDAH CINTA PERTAMA menjadi lagu yang banyak disuka saat itu, sekaligus mendongkrak penjualan album ini. Di album ini juga ada lagu berjudul BRAMA KUMBARA yang ditulis A. RIYANTO bersama NIKI KOSASIH sang penulis cerita SAUR SEPUH.
Track List:
1. INDAH CINTA PERTAMA
A. Riyanto
2. BRAMA KUMBARA
A. Riyanto & Niki Kosasih
3. YANG TUA DAN YANG MUDA
A. Riyanto
4. SENANDUNG CINTA
Ajie Indra
5. KU TAK MAU JATUH CINTA LAGI
Perry Pengging
6. KABUT DALAM HATI
Johny & Nana
7. HALLO BUNG
Ardiansyah
8. BILA HATI SEDANG RINDU
Johny & Zally
9. HARI INI
Harius
10. ASEM BUAH MANGGIS
Ade Putra
INDAH CINTA PERTAMA
Indah, sungguh indah cinta yang pertama
Hatiku hatimu telah jadi satu
Dewi asmarapun selalu menggoda
Kini hati ini sedang rindu
Lupakanlah aku yang sedang merana
Tak usah kau pedulikan lagi
Hatiku yang sunyi mengenang dirimu
Hampir tiada harapan lagi
Dengar, wahai dengar bisikanku kanda
Hanya satu pria engkau yang kudamba
Walau nanti engkau ke ujung dunia
Aku tak berhenti mencarimu
Engkau yang kunanti
Engkau yang kudamba
Tegakah bila aku merana
Di tengahnya badai, di tengah samudera
Kan kujemput dambaan sejati
Ampunkanlah kakanda diriku ini
Cinta sudah lama terpendam di hati
Biarkanlah aku menyayang dirimu
Di dalam keheningan cintaku
No comments:
Post a Comment