Sunday, March 10, 2024

Ita Purnamasari - Swalayan


Judul Album : Swalayan 
Artis : Ita Purnamasari 
Tahun Rilis : 1989 
Produser : Lis Magdalin 
Produksi : Billboard Indonesia

Konsep mini album berisi 4 lagu sempat marak di industri musik Indonesia di akhir era 80an. Ada yang memang diniatkan hanya merilis mini album, tapi ada juga yang disiapkan sebagai teaser full album yang akan dirilis kemudian. Seperti pada mini album SWALAYAN dari ITA PURNAMASARI ini, yang merupakan teaser dari album selanjutnya SELAMAT TINGGAL MIMPI (di cover album SWALAYAN ini tertulis album selanjutnya adalah ANAK KAMPUS). Agak mengagetkan mendengar lagu andalan SWALAYAN yang bernuansa pop disko mengingat sebelumnya Ita diproyeksikan sebagai penyanyi rock dan cukup berhasil saat merilis album PENARI ULAR yang digarap ARTHUR KAUNANG. Terlebih ketika menyimak 3 lagu lainnya di mini album ini, TANPA CINTA LAGI adalah lagu pop, YANG ADA PADAMU meskipun masih berbau rock tapi tidak diintepretasikan Ita dengan ngerock. Hanya lagu KAU NOMOR SATU yang nuansa rocknya terdengar kental. Boleh jadi Ita memang sudah mulai diarahkan untuk meninggalkan genre rock secara perlahan, mengingat pada kenyatannya Ita kemudian memang lebih pas dan berhasil mengemuka ketika berada di jalur pop. Lagu SWALAYAN sendiri ditanggapi biasa saja di pasaran, di radio-radio justru lebih banyak diputar lagu TANPA CINTA LAGI yang memang terdengar lebih catchy. Meskipun mini album ini adalah teaser, tapi di album selanjutnya SELAMAT TINGGAL MIMPI, hanya tiga lagu yang dimasukkan yaitu TANPA CINTA LAGI, KAU NOMOR SATU dan YANG ADA PADAMU. Sementara lagu SWALAYAN yang di sini diandalkan malah tidak masuk album.

Track List:

1. SWALAYAN
Oetje F. Tekol
2. TANPA CINTA LAGI
Anto Mahmud
3. KAU NOMOR SATU
Ekki Soekarno & Jimmy Paais
4. YANG ADA PADAMU
Tommy & Marie







TANPA CINTA LAGI

Masihkah ada padaku
Seberkas sinar itu
Yang menerangi setiap manusia
Kulihat jauh ke depan
Lewat jendela itu
Terasa menyepi aku di sini

Mentari tak lagi tersenyum
Hanyalah titik hujan
Membasahi seluruh tubuh ini
Langkahpun semakin tak pasti
Seakan hidup tak berarti
Entah kapan keluhku ini kan menepi

Semua kelakar hidupmu
Kudamba di saat begini
Oh, dalam hariku yang sepi ini
Tak dapat ku melukiskannya
Derita yang kini kualami
Haruskah kujalani kehidupan
Tanpa cinta lagi

No comments: