Thursday, September 21, 2017

Pance - Lahir Lagi Satu


Judul Album : Lahir Lagi Satu
Artis : Pance Pondaag
Tahun Produksi : 1978
Music Director : Hengky Firmansyah
Produser : Darsono S.
Produksi : Yukawi

Timbre vokal PANCE PONDAAG memang terdengar unik. Tidak seperti penyanyi pria kebanyakan yang suaranya tebal dan berat, vokal Pance cenderung melengking tinggi. Keunikan inilah yang justru menjadi ciri khas dan membuat suaranya mudah dikenali. Setelah cukup sukses lewat album pertamanya yang melejitkan lagu MUTIARAKU, Pance kembali merilis album keduanya. Masih berkolaborasi dengan HENGKY FIRMANSYAH sebagai penata musik, kali ini Pance mengandalkan sebuah lagu penuh emosi ciptaan TITIEK PUSPA berjudul LAHIR LAGI SATU. Sebuah lagu yang membutuhkan penghayatan prima, berkisah tentang seorang anak yang lahir dari hubungan di luar nikah dan mempertanyakan keberadaan orangtuanya. Karena timbre suara Pance yang melengking, sekilas dengar mungkin orang menyangka lagu ini dinyanyikan oleh penyanyi wanita. Meskipun begitu penghayatan Pance atas lagu ini terdengar cukup keren, tidak heran lagu ini berhasil menjadi hits dan berkibar di tangga lagu radio-radio masa itu. Lagu ini kemudian juga sempat dibawakan oleh HETTY KOES ENDANG, dan memang penghayatan Hetty terdengar lebih pas. Mungkin karena lagu seperti ini memang 'makanan' Hetty, disamping materi lagunya sendiri yang sebenarnya lebih pas dibawakan penyanyi wanita. Lagu-lagu keren lainnya di album ini adalah BASA BASI dan MEKAR SEMEKAR BUNGA. Sementara Side B album ini berisi lagu-lagu dari penyanyi bernama FABIANTO.

Track List:
(track 9-16 Fabianto, composer not listed)

1. BASA BASI
Pance Pondaag
2. LAHIR LAGI SATU
Titiek Puspa
3. MEKAR SEMEKAR BUNGA
Pance Pondaag
4. USAH
Gandung
5. MIRAH
Titiek Puspa
6. ANTARA PRIA DAN WANITA
Pance Pondaag
7. MENGAPA HIDUPKU BEGINI
Chacken M.
8. JALAN HIDUPKU
Chacken M.
9. WANITA
10. RELAKAN
11. SETULUS HATIMU
12. TALI PENGIKAT
13. HATI DUA REMAJA
14. USAH KAU BIMBANG
15. KU TAK MEMAKSA
16. KENANGAN









LAHIR LAGI SATU

Nasi jadi bubur
Nasib semakin hancur
Sang pria telah ingkar janji
Wanita menanggung sendiri

Hati dingin beku
Badan lesu kuyu
Mencari tempat menyendiri
Menanti datangnya hari

Tangisnya sendu merintih
Mengusap perut telah berbenih
Sembilan bulan kini
Lahirlah anak yang suci
Diselamatkannya bayi
Dia menghilang pergi

Di panti asuhan terdengar rintihan
Menanya dia sampai terjadi
Mamapun tak ada, papapun tak punya
Hidup hanya sebatang kara

Dengar, tanya lagi dia bertanya
Hey hey, aku ini dari siapa
Hey hey, aku ini oleh siapa
Jawab, aku ini untuk siapa

No comments: