Artis : Ikke Nurjanah
Tahun Rilis : 1994
Music Director : S. Achmadi
Produksi : Ariesta Records
Distributor : MSC Records
Nama IKKE NURJANAH mencuat di industri musik dangdut lewat sederet lagu-lagu dangdut bernuansa etnik dengan lirik campuran bahasa Jawa-Indonesia. Diawali dengan lagu OJO LALI sebagai pembuka jalan, berlanjut dengan sederet hits seperti OJO SUWE-SUWE, IKI LHO MAS, BIBIR BERMADU, SUN SING SUWE, ATI NELONGSO dan masih banyak lagi. Padahal di awal karirnya, Ikke seperti diproyeksikan sebagai penerus IDA LAILA, terbukti di album debutnya GELIMANG DUKA atau di album duetnya bersama MUS MULYADI yang juga partner duet IDA LAILA, pola lagu dan cara bernyanyi Ikke memang mengarah ke Ida Laila. Nyatanya setelah sukses dengan lagu-lagu dangdut etnik bernuansa Jawa yang kemudian lekat dengannya, Ikke tetap mencoba genre dangdut klasik ala Ida Laila. Seperti dalam album TERHINA yang mengedepankan lagu karya S. ACHMADI dari OM AWARA yang kerap mengawal rekaman Ida Laila. Di album itu Ikke hanya membawakan dua lagu karya S. Achmadi. Kerjasama full mereka baru terjadi di album BAGAI DISAMBAR PETIR, di mana semua lagu di album ini digarap oleh S. ACHMADI, dan bahkan diberi embel-embel sebagai album OM AWARA volume 21, alias Ikke 'menggantikan' posisi Ida Laila yang biasanya menyanyikan lagu-lagu di album OM AWARA. Ikke pun berhasil membawakan lagu-lagu di album ini dengan pas dan sesuai patron yang selama ini diusung Awara. BAGAI DISAMBAR PETIR meluncur menjadi hits dan membuktikan kalau Ikke tidak hanya berhasil di lagu-lagu dangdut etnik bernuansa Jawa. Hits lain dari album ini adalah BERBARING DUKA.
Track List:
(semua lagu ciptaan S. Achmadi kecuali track 10 bersama Alwi Hasan)
1. BAGAI DISAMBAR PETIR
2. BERBARING DUKA
3. SORRY
4. MERAHNYA GINCU
5. MENYESAL
6. I LOVE YOU
7. MARAH
8. TUBUH YANG LUKA
9. ANGIN SURGA
10. ZAM ZAM
BAGAI DISAMBAR PETIR
Jangan lagi kau bertanya
Mengapa aku berduka
Dan bermuram durja
Kurasa kau sudah tahu apa sebabnya
Sejak cinta yang kau tanam
Kau renggut dan kau curahkan
Pada lain orang
Hatiku senantiasa selalu tercekam
Bagaikan disambar petir sepanjang malam
Bagaikan menggenggam api
Mencintai dirimu, duhai kekasih
Oh panas pedih dan perih
Menggores batinku
Hingga luka dan berdarah
Berpalut sedih
Rasanya tak mungkin lagi dapat terobati
Diriku kini, kekasih
Bagai jazad mati
Terbujur kaku dan bisu
Berteman sepi
No comments:
Post a Comment