Judul Album : Gala Premiere
Artis : Jacob Kembar & Fariz RM
Tahun Produksi : 1991
Music Director : Fariz RM & Jacob Kembar
Produser : Fariz RM & Jacob Kembar
Produksi : Flower Sound
Kolaborasi adalah hal yang sangat sering dilakukan oleh FARIZ RM dalam karir bermusiknya. Sederet nama dari berbagai genre sudah pernah diajaknya bekerjasama dan tidak sedikit yang berhasil meraih sukses. Salah seorang penyanyi yang sepertinya 'tidak terduga' untuk diajak berkolaborasi adalah JACOB personel KEMBAR GROUP. Boleh jadi karena genre musik yang mereka usung terkesan 'berseberangan', dimana Jacob dan Kembar Group lebih lekat dengan genre pop manis, sementara Fariz adalah salah satu yang terdepan di genre pop kreatif. Di masa itu dua 'kubu' ini memang sering dikotak-kotakkan. Nyatanya kolaborasi Fariz dan Jacob dalam album GALA PREMIERE itu seperti melenyapkan perbedaan genre itu. Mereka berdua berkolaborasi membuat lagu, mengaransemen serta menyanyikannya bersama. Memang lebih terdengar kuat warna Fariz disini. Lagu andalan SANG PENGGODA juga terdengar sebangun dengan lagu SUSHIE BELEL salah satu hits milik Fariz. Tapi setidaknya upaya mereka untuk menggarap karya bersama patut diapresiasi, sekaligus membuktikan bahwa sebenarnya Jacob juga mampu berkiprah di genre yang lebih 'menantang'.
Track List:
(semua lagu ciptaan Fariz & Jacob)
1. SANG PENGGODA
2. TAK KAN LAGI PERANG
3. BIAR DI ANGAN
4. SEPANJANG SEJARAH
5. AKU CINTA
6. PASTI MENJEMPUTMU LAGI
SANG PENGGODA
Di lobby hotel berbintang lima
Kuantar gelas minumannya
Tersenyum dia berucap lirih
Katanya lembut, "terima kasih"
Ku hanya berdiri terpaku
Dan salah tingkah
Alkisah asal-usulnya
Putri jutawan tipe penggoda
Cita-cita bintang ternama
Tetapi gawat reputasinya
Jelita dan harta telah mengikat hidupnya
Nafsu diperbudak, haus kemenangan
Cinta yang seutuhnya
Tak pernah singgah di hatinya
Nikmat kemunafikan
Fatamorgana dan kepalsuan
Mata indah jemari lembut
Penampilan ala Hollywood
Mungkin juga belum cukup
Jadi tumbal yang menuntut
Begitu banyak polah
Ujud ambisi manusia
Dan kepuasan semata
Menjadi bencana
Yang seringkali berakhir duka
No comments:
Post a Comment