Saturday, August 6, 2022

Rita Butar Butar - Pinta Si Tua


Judul Album : Pinta Si Tua 
Artis : Rita Butar Butar 
Tahun Rilis : 1979 
Music Director : Paniciaz Manunggal 
Produksi : Purnama Records

RITA BUTAR BUTAR dikenal sebagai penyanyi yang mempunyai power kuat dan range vokal yang luas, sanggup menjangkau nada-nada tinggi dengan mulus dan tetap enak didengar. Tidak heran jika lagu-lagu yang dihadirkannya mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi, seperti lagu PINTA SI TUA yang ditulis oleh TITIEK PUSPA. Agaknya Titiek juga sangat memperhitungkan materi vokal Rita sehingga lagu yang disiapkannya ini memang benar-benar memaksimalkan kapasitas bernyanyi Rita. Liukan melodi memang masih sangat terdengar khas lagu-lagu Titiek, tapi tentu lagu ini tidak bisa dibawakan oleh sembarang penyanyi. Rita juga menyelipkan beberapa 'cengkok' yang khas Titiek tapi tentu saja dengan intepretasi yang menggetarkan. Sebuah lagu yang 'sulit' tapi tetap easy listening. Album ini memang seperti hanya 'menjual' nama Rita saja, meskipun sebenarnya Rita hanya bernyanyi satu lagu saja, sementara lagu-lagu lainnya dinyanyikan oleh nama-nama seperti EMILIA CONTESSA, YAN BERLIN, ZWESTY WIRABHUANA dan MARGIE SEGERS.

Track List:

1. PINTA SI TUA
Titiek Puspa
Rita Butar Butar
2. SENYUM SEPTEMBER
Idris Sardi
Emilia Contessa
3. SETINGGI CINTAKU (SEANGGUN WANITA)
Sadikin Zuchra
Yan Berlin P.
4. PUJI SYUKUR UNTUKNYA
Idris Sardi
Zwesty Wirabhuana
5. UNTUK REMBULAN
A. Riyanto
Jonas Souisa
6. DIRGAHAYU DAN LESTARI
Sadikin Zuchra
Suyudi Sadikin
7. SENI HIDUP UNTUK BERDUA
Ireng M.
Christine AS
8. LAGI LAGI ITU LAGI
Titiek Puspa
Amelia Duet
9. SENYUM TERAKHIR
Mus K. Wirya
Margie Segers
10. LAGU PUTIH
Guruh Sukarno Putra
Heddicks Group









PINTA SI TUA

Pondok nan lemah
Terlingkar payah
Tercecer terlupa menganga
Di batas kota
Si penghuni tua termangu setia
Mengharap anak dan cucunya
Nan tak kunjung tiba

Semakin tua semakin renta
Terbawa angin berita
Penambah duka
Anak dan cucunya ingin saling kuasa
Merebut harta dan mengumbar
Nikmat surga dunia

Tersimpuh penghuni tua
Menjerit redam pedih
Terucap kata
Sudahkah musnah manusiawi mereka
Ke mana harga dirinya
Ke mana norma susila
Di mana jiwa satria

Lupakah adanya karma
Tempat ampun bagi mereka

Oh kakang kawah adi ari ari
Kau biarkan mereka tersesat
Dan lupa diri
Satu yang kupinta sebelum ajal tiba
Kembalikan jiwa mulia bagi mereka

Dengar hai dengar pinta si tua 
Dalam menanti ajalnya tiba
Lihatlah lihat
Sisa hidupnya bersimpuh dalam doa

No comments: