Judul Album : Terbayang-bayang
Artis : Ona Sutra
Tahun Produksi : 1990
Produser : Arie Wibowo
Produksi : MSC Records
Untuk menjadikan sebuah lagu menjadi 'menohok' dan bahkan bisa terus terngiang-ngiang di alam bawah sadar memang bisa dilakukan dengan berbagai cara, salahsatunya adalah dengan membuat gimmick yang nancep, terlepas itu memang bener-bener keren atau justru aneh dan norak. Yang aneh dan norak kadang malah justru lebih cepat ditangkap otak dan 'meracuni' alam bawah sadar sehingga justru lagu itu bisa diingat banyak orang. Contoh mudah adalah lagu dangdut TERBAYANG BAYANG dari ONA SUTRA yang waktu itu masih berstatus penyanyi pendatang baru. Diawali dengan dentingan gitar yang melodius, pada bagian raal tiba-tiba muncul sebaris lirik 'nostalgia masa berpacaraan..' dengan progresi nada yang nyeleneh lengkap dengan suara tepuk tangan artifisial audience. Kombinasi 'aneh' ini bagi penggemar dangdut mungkin dianggap biasa, tapi bagi mereka yang tidak suka lagu dangdut, intro awal semacam ini, plus style Ona yang khas : rambut gondrong berkacamata hitam, adalah sasaran empuk untuk bahan ledekan. Tapi dibalik itu, justru lagu ini menancap di benak banyak orang saat itu, bukan hanya penggemar dangdut, sehingga lagu ini justru menjadi ngetop dan laris manis. Strategi jitu dan cerdik untuk merebut pasar yang kompetitif. Tidak mudah untuk menciptakan gimmick semacam ini, dan terbukti Ona memang jagonya. Album-album setelah ini yang juga laris seperti BOLA dan BARCELONA juga masih mengandalkan gimmick 'norak tapi nancep' semacam ini.
Track List:
(semua lagu cipt. Ona Sutra kecuali track 4 Yusuf Ardy/Abadan Group dan track 8 Al Bahar)
1. TERBAYANG BAYANG
2. JAMANENA
3. SAUDAGAR DAN PENYAIR
4. TERLENA
5. BUKAN DONGENG
6. NAKSIR
7. ANTARA KOTA DAN DESA
8. MARAH SOAL BIASA
9. BENALU
10. BUNGA PINGGIR JALAN
TERBAYANG BAYANG
Nostalgia masa berpacaran
Yang tak dapat terlupakan
Terbayang-bayang dimata
Tak luput dari pandangan
Terbayang-bayang dimata
Tak luput dari pandangan
Terbayang-bayang dimata
Tak luput dari ingatan
Berdayung sampan kita bersama
Di Danau Toba Sumatera
Riak gelombang menjadi saksi
Sumpah janji sehidup semati
Gunung tinggi kan kita daki
Lautan luas kita seberangi
Terbayang-bayang dimata
Tak luput dari pandangan
Nurhayati..
Dengarlah ungkapan perasaan ini
Kau yang aku impikan
Pagi siang dan malam
Kini sudah menjadi miliknya orang
Hancur hatiku kini tiada terbilang
Nurhayati...
Dengarlah semboyan laguku ini
Jangan kau memandang bintang di langit
Pasir di pantai engkau lupakan
Habis manis sepah dibuang
Kini hanya tinggal kenangan
No comments:
Post a Comment