Jikustik - Perjalanan Panjang

Judul Album : Perjalanan Panjang 

Artis : Jikustik 

Tahun Rilis : 2002 

Produser : Woodel's 

Produksi : Warner Music Indonesia

Pasca suksesnya SHEILA ON 7 sebagai band asal Yogyakarta yang berhasil menasional, maka major label mulai melirik band-band lain asal Yogya yang dianggap potensial. Salah satunya adalah JIKUSTIK yang menarik perhatian WARNER MUSIC INDONESIA dan ternyata berhasil menggebrak lewat debut album mereka SERIBU TAHUN plus album repackaged yang melahirkan deretan hits MAAF, SERIBU TAHUN LAMANYA, SAAT KAU TAK DI SINI, KAU MENGHILANG, JANGAN KAU LAYU dan SETIA. Banyaknya lagu hits yang mencuat dari album debut mereka tentu saja saja menjadi anugerah sekaligus 'beban' ketika akan melangkah ke album selanjutnya. Maka di album kedua mereka yang diberi judul PERJALANAN PANJANG, materi yang dihadirkan dipersiapkan lebih matang. Mulai dari materi lagu, aransemen, serta balutan orkestrasi yang digarap oleh ERWIN GUTAWA. Campur tangan Erwin terlihat nyata di single andalan TAK ADA YANG ABADI yang terdengar megah. Lagu bermelodi dan berlirik muram ini memang tepat dijadikan gacoan album. Diperkuat videoklip yang digarap seperti film pendek, single ini berhasil menjadi hits. Menyusul PANDANGI LANGIT MALAM INI, MENINGGALKANMU dan AKHIRI INI DENGAN INDAH. Sukses album ini membuktikan bahwa mereka bukan sekedar band pendatang baru 'asal Yogya' yang mencoba mengisi trend. 

Track List:

1. MENINGGALKANMU

Pongki Barata

2. SATU HARI SEBELUM DIRIMU PERGI

Pongki Barata

3. AKU, KAU DAN KERETA

Pongki Barata

4. TAK ADA YANG ABADI

Pongki Barata

5. KATARINA

Pongki Barata

6. MENGGAPAIMU

Aji Mirza Hakim

7. SELALU SALAHKAN MU

Aji Mirza Hakim

8. PANDANGI LANGIT MALAM INI

Pongki Barata

9. AKU DAN SAHABATKU

Dadi, Vicky, Yeyen

10. RELAKAN AKU

Adhit & Pongki

11. T'LAH KUDAPATKAN KEKASIHKU

Aji Mirza Hakim

12. AKHIRI INI DENGAN INDAH

Pongki Barata

TAK ADA YANG ABADI

Kau pernah menjadi detak 

Dalam nadiku, dalam hidupku

Dan kau pun pernah

Menyelamatkan seluruh hidupku

Kau pernah menghujaniku

Dengan butiran air matamu

Tapi kau juga pernah tertawa

Dalam pelukku

Perubahan ini meyakinkan aku

Bahwa tak ada yang abadi

Sejak kau putuskan

Untuk melepaskan hidup

Kau pernah menjadi terang

Dalam gelapku saat tersesat

Tapi kau juga pernah menyentuh

Rasa sakitku

Kepergian itu mengajarkan aku

Bahwa tak ada yang abadi

Sejak kau putuskan

Untuk melepaskan hidup