Sunday, December 21, 2025

Lies Meina - Tetes Hujan di Bulan April


Judul Album : Tetes Hujan di Bulan April 
Artis : Lies Meina 
Tahun Rilis : 1997 
Music Director : A. Riyanto & Maxie Mamiri 
Produser : Johny Ishak 
Produksi : Auvila Music Productions

Setelah vakum cukup lama dari industri rekaman, LIES MEINAWATI come back lewat album TETES HUJAN DI BULAN APRIL, sekaligus mempersingkat namanya hanya menjadi LIES MEINA saja. Menghadirkan kembali lagu lawas TETES HUJAN DI BULAN APRIL milik FAVOURITE'S GROUP, boleh jadi album ini memang disiapkan untuk rilis pada saat booming lagu-lagu oldies dipermak lagi dalam nuansa baru di awal 90an. Terbukti lagu ini masih digarap musiknya oleh A. RIYANTO yang sudah wafat tahun 1994, sementara album ini baru rilis tahun 1997. Lagunya yang sudah sangat terkenal seharusnya punya kans untuk merebut pasar, terlebih materi suara Lies terbilang pas untuk membawakan lagu-lagu semacam ini. Sayangnya karena terbilang telat rilis, meskipun di masa itu lagu-lagu oldies masih banyak dirilis ulang tapi hanya segelintir nama saja yang bisa menembus pasar. Termasuk juga album ini yang juga tidak berhasil di pasaran. Album ini juga hanya menampilkan 2 lagu oldies yang dikemas ulang, satu lagi adalah lagu PERASAAN YANG DITINGGALKAN milik TITIEK SANDHORA. 

Track List:

1. TETES HUJAN DI BULAN APRIL
A. Riyanto
2. ENGKAU TINGGAL CERITA
Maxie Mamiri
3. CINTAMU TIADA SATU
Rudy Rampengan
4. PUTIH JADI HITAM
Rachmat AS
5. SURAT USANG
Ardiansyah
6. TANPA DIRIMU
Johny Ishak
7. KAU BUKAN DIA
Johny L.
8. JANGAN KAU SESALI
Jefry PM
9. JANGAN ULANGI
Rachmat AS
10. PERASAAN YANG DITINGGALKAN
Hamiedhan AC







TETES HUJAN DI BULAN APRIL

Bila hujan turun ke bumi
Rasa sangat pilu di hati
Pada saat sunyi begini
Ku teringat padamu

Waktu itu di bulan April
Pertama kukenal dirimu
Saling mengisahkan cerita
Saling mengalami pilu

Hujan turun tiada berhenti
Membasahi rumput hijau yang kini layu
Engkau kisahkan derita hatimu
Tetesan hujan membasahi dirimu
Oh sayang, hatiku sedang menderita pula

Kita berdua senasib dan serupa penderitaan
Kurasakan apa yang kau rasa tiada berbeda
Di saat itu hujan mulai reda, cuaca terang
Tetesan hujan kuusap lenyap di pipimu

Ku merasa mendapatkan ganti
Walau sejenak terasa cukup mesra
Tapi sayang setelah hujan berhenti
Kita saling mengucapkan kata berpisah
Oh sayang, sampai kini tak berjumpa lagi

No comments: