Thursday, December 4, 2014

Ira Maya Sopha - Maaf


Judul Album : Maaf
Artis : Ira Maya Sopha
Tahun Produksi : 1987
Produser : Nyo Beng Seng
Produksi : Irama Tara

Di era 80an, ada sebuah peraturan 'tidak tertulis' bagi penyanyi dan label yang akan merilis album, khususnya di genre pop melankolis : Lagu andalan alias single pertama akan sekaligus dijadikan judul album, dan penempatan lagunya 'harus' di Side A urutan pertama. Boleh jadi hal ini akan mempermudah pembeli kaset ketika akan mencari album yang dimaksud, karena biasanya pembeli kaset akan mencari kaset berbekal lagu yang mereka lihat di acara ANEKA RIA SAFARI atau SELEKTA POP. Kalau judul album berbeda dengan lagu yang diunggulkan boleh jadi bisa menimbulkan kesulitan. Meskipun begitu, tidak semua 'patuh' pada peraturan tidak tertulis itu. Salahsatu contohnya adalah album berjudul MAAF milik IRA MAYA SOPHA ini, yang justru mengandalkan lagu berjudul SURAT TERAKHIR sebagai single utama yang menempati urutan pertama di side A. Boleh jadi memang label sulit memilih lagu mana yang akan diandalkan karena keduanya memang potensial hits, sehingga di cover depanpun tertulis dua lagu itu dengan porsi sama besar. Lagu SURAT TERAKHIR sendiri cukup berhasil menjadi hits dimasanya, boleh jadi karena saat itu ACIL PASRA sang pencipta lagunya memang sedang naik namanya, meskipun materi lagunya sebenarnya tidak seperti yang biasa dibawakan Ira.  

Track List:

1. SURAT TERAKHIR
Acil Pasra
2. MAAF
Uce F. Tekol
3. JANGAN BIMBANG DAN RAGU
Ririn S.
4. BUNGA CINTA DI HATI
Junaedi Salat
5. MALU TAPI RINDU
Nurwan Sugess
6. SEBUAH PENANTIAN
Joent S.
7. GUBUK TUA DI TEPI JALAN
Irvan H. Jonah
8. CINTA PERTAMA
Herman S.
9. TAJAM LIRIK MATAMU
Alex Kembar
10. SEBEL DEH ICH
Octav Sugess






SURAT TERAKHIR

Jauh sudah ku berjalan
Dalam menggapai harapanku
Bukit telah kudaki
Lautan pun kuseberangi
Namun semua angan dan cintaku
Tak pernah bertepi

Surat yang terakhir darimu
Sering membuat ku menangis
Ingin ku kembali hadir di pangkuanmu
Apa daya hasratku tersita

Derai airmataku
Masih tergenang kini
Betapa pilu ku mengenangmu
Disini dalam derita hidupku
Kurindukan lagi belai kasihmu

Baru kini aku sadari
Ku telah jauh tersesat jalan
Disini dalam kepedihan hati
Kuharap selalu, berdoa padaMu

Tiada berarti sesalmu ini
Hanya kan menambah luka dihatimu
Tiada berarti engkau tangisi
Mungkin ini terjadi sudah nasibmu
Oh lupakanlah semua kenangan lalu
Tiada arti tangisanmu
Oh Natalie..

No comments: