Artis : Cindy Claudia Harahap
Tahun Rilis : 1998
Produksi : Siranada Records
Distributor : Musica Studio's
Sebagai puteri sulung dari seorang RINTO HARAHAP, sudah tentu CINDY CLAUDIA HARAHAP punya privilege bila ingin 'menggantungkan' nasib lagu-lagu yang dibawakannya pada sang ayah. Akan tetapi sejak kemunculan awalnya di album AKU TAK MAU LUPA, berlanjut di album AKU SAYANG KAMU, MENGAPA SAMPAI BERPISAH dan KUNANG KUNANG, Cindy tidak pernah menggunakan lagu sang ayah sebagai lagu andalan. Rinto memang kerap memberikan lagu ciptaannya untuk dibawakan Cindy di album-albumnya, tapi hanya sebagai 'pelengkap' alias bukan lagu yang dijagokan untuk jualan. Baru setelah namanya mapan di industri musik, Cindy melepas album kelimanya RASA CINTA yang berisi lagu-lagu ciptaan Rinto. Seperti sebuah tribute yang dipersembahkan Cindy untuk sang ayah, album ini menyajikan lagu-lagu karya Rinto yang sempat hits di era 70-80an seperti BENCI TAPI RINDU, AKU TAK SANGGUP LAGI, BERIKAN DIA CINTA, KATAKAN SEJUJURNYA, TANGAN TAK SAMPAI, AKU JATUH CINTA, BUNGA SEDAP MALAM, HARI TELAH BERGANTI, dan tentu saja lagu RASA CINTA yang pernah dirilis EMILIA CONTESSA sebagai lagu andalan. Tidak dinyana, meskipun terdengar berbeda dengan lagu-lagu yang selama ini dibawakan Cindy, RASA CINTA berhasil menjadi hits dan bahkan justru lebih dikenal sebagai lagu Cindy ketimbang penyanyi aslinya.
Track List:
(semua lagu ciptaan Rinto Harahap)
1. RASA CINTA
2. BENCI TAPI RINDU
3. BERIKAN DIA CINTA
4. RINDU
5. HARI TELAH BERGANTI
6. AKU TAK SANGGUP LAGI
7. KATAKAN SEJUJURNYA
8. AKU JATUH CINTA
9. BUNGA SEDAP MALAM
10. TANGAN TAK SAMPAI
RASA CINTA
Mengapa kita harus berjumpa
Manalah pernah aku tahu
Mengapa kita saling jatuh cinta
Mana ku tahu
Dulu tak pernah
Ada cerita tentang dirimu di hatiku
Tapi sekarang setiap malam
Hanya wajahmu
Kalaulah bantal dapat bercerita
Aku malu...
Aku tak tidur walau terpejam mata ini
Rasa cinta yang kurasakan
Bukanlah sekedar saja
Rasa cinta yang kurasa
Dari kaki hingga mata
Aku tak butuh permata
Apalah arti istana
Jangan kita berpisah
Yang lebih dari segala-galanya
Kalaulah enggan embun menitik
Manalah hijau daun jambu
Kalaulah enggan engkau di sisiku
Apa dayaku
Namun siapa tempat ku mengadu
Aku malu...
Aku tak tidur walau terpejam mata ini
Aku tak ingin berpisah
Aku tak pernah meminta
Namun apa dikata
Sudah suratan tertulis di garis tangan
No comments:
Post a Comment