Artis : Harvey Malaihollo
Tahun Rilis : 1984
Music Director : Eddy Syam
Produksi : Purnama Records
Distributor : Ria Cipta Abadi
Untuk penyanyi sekaliber HARVEY MALAIHOLLO, genre musik sepertinya menjadi 'tidak penting' karena namanya tetap kokoh sebagai penyanyi bersuara dahsyat yang berhasil berjaya di festival-festival nasional sampai internasional. Di industri rekaman, namanya lekat dengan lagu-lagu bernuansa pop jazz dengan sederet hits seperti DIA, JERAT, DARA dan masih banyak lagi. Tapi bukan berarti Harvey tidak menyentuh genre pop melankolis yang saat itu juga punya banyak massa. Di album-album terbitan PURNAMA RECORDS, Harvey kerap menghadirkan lagu-lagu pop melankolis yang sedang hits untuk dinyanyikan kembali. Seperti di album DESEMBER KELABU ini, yang menyajikan hits milik MAHARANI KAHAR yang saat itu sedang melambung tinggi. Agak risky juga mengintepretasi kembali lagu yang 'sangat perempuan' itu, tapi bukan Harvey namanya kalau tidak berhasil menghadirkan lagunya menjadi miliknya. Dengan sedikit perubahan lirik dan intepretasi yang tenang tapi dalam, sedikit laid back di beberapa part, DESEMBER KELABU milik Harvey menjadi terdengar berbeda dengan versi aslinya. Warna pop melankolisnya masih sangat kental, tapi suara Harvey menjadikan lagu ini menjadi lebih bertenaga. Seharusnya memang begini seorang penyanyi yang baik, tetap memperlakukan dengan serius lagu apapun yang dinyanyikannya.
Track List:
1. DESEMBER KELABU
A. Riyanto
2. HANYA KAULAH YANG TERCIPTA
Harry Sabar
3. LIKU LIKU KEHIDUPAN
Martin Mailoa
4. ADAKAH DAKU DI HATIMU
Andy Pamelay
5. MUNGKIN TELAH KUDAPATKAN
Shandy ASW
6. SETULUS HATIKU
Anto
7. AKHIRNYA BAHAGIA
Toar Tangkau
8. DAMBA
Ben HS
9. KEMARAU
Ben HS
10. KISAH AKU DAN DIA
Oetje F. Tekol
DESEMBER KELABU
Angin dingin meniup mencekam
Di bulan Desember
Air hujan turun deras dan kejam
Hati berdebar
Ku teringat bayangan impian
Di malam itu
Malam yang kelabu
Kau ucapkan kata
Selamat tinggal sayang
Bulan madu yang kita janjikan
Semakin melayang
Lenyap hilang ditelan air hujan
Engkau tak datang
Bulan ini Desember kedua
Aku menanti
Dua tahun sudah ku sabar menanti
Ku dilanda sepi
Angin dingin menusuk di hati
Terasa nyeri
Bulan madu tinggallah impian
Tanpa kenyataan
Sinar cinta seterang rembulan
Kini pudar sudah
Desember kelabu selalu menghantui
Setiap mimpiku
No comments:
Post a Comment