Judul Album : Rumah Kaca
Artis : Nicky Astria
Music Director : Ian Antono
Tahun Produksi : 1992
Produser : Handoko Kusuma
Produksi : Harpa Records
Distributor : Metrotama
Sejak sukses besar lewat album
JARUM NERAKA, nama NICKY ASTRIA melesat menjadi lady rocker yang disegani dan
menjadi panutan banyak penyanyi. Konsistensinya di jalur rock serta kualitas
suaranya yang tetap terjaga didukung oleh lagu-lagu bagus yang selalu bisa
ditaklukkannya dengan prima membuatnya bertahan menjadi the real lady rocker,
bahkan sampai saat ini. Album RUMAH KACA yang dirilis tahun 1992 ini adalah
album yang dikerjakan menjelang pernikahannya. Saat dirilis bahkan sempat
terdengar kabar bahwa ini adalah album terakhirnya, karena setelah menikah
Nicky akan konsen pada kehidupan rumahtangganya. Sebuah lagupun disiapkan
khusus dan diciptakannya sendiri bersama IAN ANTONO berjudul YANG TERAKHIR.
Untungnya, hal itu tidak terbukti. Setelah menikah Nicky masih tetap berkarir
dan tetap stabil karirnya. Lagu andalan RUMAH KACA sendiri seperti ingin
mengulang sukses album-album sebelumnya yang selalu berhasil mengangkat tema sosial
seperti JARUM NERAKA yang mengkritisi para pemakai narkoba, TANGAN TANGAN SETAN
yang mengangkat isu vandalisme, atau GERSANG yang mencoba menyadarkan kita akan
kondisi alam yang rusak. Rumah Kaca tentu bercerita tentang efek rumah kaca
yang mengancam bumi. Sayangnya, dibanding lagu-lagu sebelumnya, lagu Rumah Kaca
tidak mampu bersaing. Single ini ditanggapi biasa saja, yang lebih mencuat dan
menjadi radio hits justru single PERMATA BIRU yang slow rock dan sudah pasti
menjadi ‘makanan’ Nicky.
Track List
1. RUMAH KACA
Ian Antono & Ali Akbar
2. PERMATA BIRU
Ote Abadi
3. RAYUAN SRIGALA
Gilang Ramadhan & Wisnu Soeyono
4. LABA LABA HITAM
Yuke Sumeru
5. LINGKAR WAKTU
Ian Antono & Ali Akbar
6. JATUH LAGI
Ote Abadi
7. SIRNA
Gilang Ramadhan & Wisnu Soeyono
8. ANGANKU
Yuke Sumeru
9. DIMENSI HIDUP
Wim Yohannes
10. YANG TERAKHIR
Nicky Astria & Ian Antono
PERMATA BIRU
Lelah aku menunggu
Dalam pelukan sunyi
mencekam
Rinduku melambung
tinggi
Bergumpal di atas
awan
Beraraklah jauh ke
seberang lautan
Disana di tanah
seberang
Sebutir permata
biru
Sinarnya seperti
bintang
Jatuh menusuk hati
Membakar jiwaku
aah..
Berapa lama..
berapa jauh..
Berapa lagi
rintangan
Masih kudengar
jerit cintamu
Malam-malam berlagu
Ku percaya
matahariku
Kan bersinar,
bersinar lagi
Abadilah cinta
suciku
No comments:
Post a Comment