Judul Album : Percik Pesona
Artis : Chrisye
Tahun Produksi : 1979
Music Director : Yockie Suryoprayogo
Produser : Senjaya Wijaya
Produksi : Musica Studios
Sukses besar album SABDA ALAM telah membawa nama Chrisye melambung, mengiring sukses single LILIN LILIN KECIL yang sebelumnya telah mengangkat namanya sebagai penyanyi solo. Sukses ini -rupanya- telah membuat Chrisye 'takut' dan 'tertekan' ketika akan merilis album keduanya di Musica Studios. Kekhawatiran album kedua akan gagal membuatnya cemas dan itu rupaya berimbas pada album yang kemudian dirilis dengan judul PERCIK PESONA ini. Masih berkolaborasi dengan YOCKIE SURYOPRAYOGO dan dibantu musisi-musisi handal seperti FARIZ RM, KEENAN NASUTION, JIMMIE MANOPPO, GURUH SOEKARNO PUTRA serta yang lainnya, album ini tampil cukup rapi sebenarnya, tapi Chrisye sendiri merasa dia kehilangan 'passion' ketika menggarapnya. Chrisye menjagokan lagu LESTARIKU, tapi bedasarkan voting, lagu andalan sekaligus yang menjadi judul album jatuh pada lagu PERCIK PESONA, dan nyatanya lagu ini tidak cukup kuat menembus pasar. Yang muncul sebagai hits justru lagu DAMBA DIDADA, meskipun tidak segemilang hits SABDA ALAM. Lagu LESTARIKU yang dijagokan Chrisye akhirnya berhasil menjadi hits setelah direkam ulang dan dirilis dalam album SENDIRI sekitar 6 tahun kemudian.
Track List
1. KEHIDUPANKU
Fariz RM & Junaedi Salat
2. LESTARIKU
Chrisye & Junaedi Salat
3. PERCIK PESONA
Yockie Suryoprayogo & Fariz RM
4. DEWI KHAYAL
Yockie Suryoprayogo & Junaedi Salat
5. CAKRAWALA
Agus B.
6. DIRIMU DAN DIRIKU
Agus B.
7. INDAHNYA ALAM
Agus B
8. ANGKUH
Yockie Suryoprayogo & Temmy Lesanpura
9. KENANGAN BIRU
Yockie Suryoprayogo & Guruh Soekarno Putra
10. DAMBA DIDADA
Chrisye & Junaedi Salat
DAMBA DIDADA
Damba didada, damba didada
Didada damba...
Bagai untaian dendang nada
Goyangkan tangan dan kakimu
Ramai semarak suasana
Bak pesta di hari-harimu
Jakarta..
Jutaan manusia hentakkan kaki
Jakarta..
Gempita terasa panasnya hari
Jajaran bangunan menjulang
Rumah rapuh beribu jua
Kendaraan tiada terbilang
Jadi satu dalam birama
Kau Jakarta, engkau kudamba
Lagumu membaur dalam irama
Duka dan derai tawa
Oh Jakarta engkau kupuja
Doaku semoga kau esok lusa
Kan bahagia